Halaman

Senin, 19 November 2012

Manajemen Ilmiah



MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen ilmiah, yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas. Teori manajemen ilmiah banyak masih dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Dalam buku-buku literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik – “a bag of trick” – untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasasi. Bagi kita yang penting adalah memandang manajemen ilmiah sebagai teknik-teknik manajerial yang sangat berharga.
F.W Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu Shop Management, The Principles of Scientific Management, dan Testimony Before the Special House Committee, yang ditulisnya sekitar tahun 1900-an. Ketiga masalah tersebut lalu dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management. Taylor mencoba mengembangkan metoda kerja yang lebih efisien dengan mengadakan pendekatan ilmiah terhadap masalah-masalah managemen. Sebagai hasilnya dia mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:
1.  Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah dan benar.
2.  Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya. Hal ini menghindarkan kebiasaan para karyawan bekerja atas kemauannya sendiri.
3.  Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah. Disamping itu perlu adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang seimbang diantara semua karyawan maupun manajer. Hal ini perlu untuk menghindarkan adanya tugas dan tanggung jawab yang seluruhnya dibebankan pada para karyawan.
4.  Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar